Wednesday, December 5, 2012

Pisau dan Pohon


Tuesday, December 4, 2012

PENGUKURAN TINGKAT KECEMASAN


Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).  Skala HARS merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 syptoms yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor( skala likert) antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4 (severe).
Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar dalam pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic.  Skala HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan dengan menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan reliable.
Skala HARS Menurut Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)  penilaian kecemasan terdiri dan 14 item, meliputi:
1. Perasaan Cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tensinggung.
2. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu.
3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan takut pada binatang besar.
4. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk.
5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi.
6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari.
7. Gejala somatik: nyeni path otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan kedutan otot.
8. Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat serta merasa lemah.
9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap.
10. Gejala pemapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek.
11. Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di perut.
12. Gejala urogenital : sering keneing, tidak dapat menahan keneing, aminorea, ereksi lemah atau impotensi.
13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.
14. Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek dan cepat.
Cara Penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan kategori:
0 = tidak ada gejala sama sekali
1 = Satu dari gejala yang ada
2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada
3 = berat/lebih dari ½ gejala yang ada
4 = sangat berat semua gejala ada
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil:
1.  Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan.
2.  Skor 7 – 14 = kecemasan ringan.
3.  Skur 15 – 27 = kecemasan sedang.
4.  Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.
F. Tingkat Kecemasan
Stuart dan Sundeen (1995) membagi kecemasan menjadi 4 tingkatan yaitu :
  1. Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dab individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
  1. Respon Fisiologis
· Sesekali nafas pendek
· Nadi dan tekanan darah naik
· Gejala ringan pada lambung
· Muka berkerut dan bibir bergetar
  1. Respon Kognitif
· Lapang persegi meluas
· Mampu menerima ransangan yang kompleks
· Konsentrasi pada masalah
· Menyelesaikan masalah secara efektif
  1. Respon perilaku dan Emosi
· Tidak dapat duduk tenang
· Tremor halus pada tangan
· Suara kadang-kadang meninggi
  1. Kecemasan sedang
Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun/individu lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
  1. Respon Fisiologis
· Sering nafas pendek
· Nadi ekstra systole dan tekanan darah naik
· Mulut kering
· Anorexia
· Diare/konstipasi
· Gelisah
  1. Respon Kognitif
· Lapang persepsi menyempit
· Rangsang Luar tidak mampu diterima
· Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
  1. Respon Prilaku dan Emosi
· Gerakan tersentak-sentak (meremas tangan)
· Bicara banyak dan lebih cepat
· Perasaan tidak nyaman
  1. Kecemasan Berat
Pada kecemasan berat lahan persepsi menjadi sempit. Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal-hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan/tuntutan.
  1. Respon Fisiologis
· Sering nafas pendek
· Nadi dan tekanan darah naik
· Berkeringat dan sakit kepala
· Penglihatan kabur
  1. Respon Kognitif
· Lapang persepsi sangat menyempit
· Tidak mampu menyelesaikan masalah
  1. Respon Prilaku dan Emosi
· Perasaan ancaman meningkat
· Verbalisasi cepat
· Blocking
  1. Panik
Pada tingkat ini persepsi sudah terganggu sehingga individu sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan/tuntunan.
  1. Respon Fisiologis
· Nafas pendek
· Rasa tercekik dan berdebar
· Sakit dada
· Pucat
· Hipotensi
  1. Respon Kognitif
· Lapang persepsi menyempit
· Tidak dapat berfikir lagi
  1. Respon Prilaku dan Emosi
· Agitasi, mengamuk dan marah
· Ketakutan, berteriak-teriak, blocking
· Persepsi Kacau
· Kecemasan yang timbul dapat diidentifikasi melalui respon yang dapat berupa respon fisik, emosional, dan kognitif atau intelektual.
  1. Respon Fisiologis
· Kardiovaskuler : Palpitasi berdebar, tekanan darah meningkat/menurun, nadi meningkat/menurun
· Saluran Pernafasan : Nafas cepat dangkal, rasa tertekan di dada, rasa seperti tercekik
· Gastrointestinal : Hilang nafsu makan, mual, rasa tak enak pada epigastrium, diare
· Neuromuskuler : Peningkatan refleks, wajah tegang, insomnia, gelisah, kelelahan secara umum, ketakutan, tremor
· Saluran Kemih : Tak dapat menahan buang air kecil
· Sistem Kulit : Muka pucat, perasaan panas/dingin pada kulit, rasa terbakar pada muka, berkeringat setempat atau seluruh tubuh dan gatal-gatal
· Respon Kognitif : konsentrasi menurun, pelupa, raung persepsi berkurang atau menyempit, takut kehilangan kontrol, obyektifitas hilang
· Respon emosional : Kewaspadaan meningkat, tidak sadar, takut, gelisah, pelupa, cepat marah, kecewa, menangis dan rasa tidak berdaya
Kecemasan berfungsi sebagai tanda adanya bahaya yang akan terjadi, suatu ancaman terhadap ego yang harus dihindari atau dilawan. Dalam hal ini ego harus mengurangi konflik antara kemauan Id dan Superego. Konflik ini akan selalu ada dalam kehidupan manusia karena menurut Freud, insting akan selalu mencari pemuasan sedangkan lingkungan sosial dan moral membatasi pemuasan tersebut. Sehingga menurut Freud suatu pertahanan akan selalu beroperasi secara luas dalam segi kehidupan manusia.
Layaknya semua perilaku dimotivasi oleh insting, begitu juga semua perilaku mempunyai pertahanan secara alami, dalam hal untuk melawan kecemasan. Freud membuat postulat tentang beberapa mekanisme pertahanan namun mencatat bahwa jarang sekali individu menggunakan hanya satu pertahanan saja. Biasanya individu akan menggunakan beberapa mekanisme pertahanan pada satu saat yang bersamaan. Ada dua karakteristik penting dari mekanisme pertahanan. Pertama adalah bahwa mereka merupakan bentuk penolakan atau gangguan terhadap realitas. Kedua adalah bahwa mekanisme pertahanan berlangsung tanpa disadari. Kita sebenarnya berbohong pada diri kita sendiri namun tidak menyadari telah berlaku demikian. Tentu saja jika kita mengetahui bahwa kita berbohong maka mekanisme pertahanan tidak akan efektif.
Jika mekanisme pertahanan bekerja dengan baik, pertahanan akan menjaga segala ancaman tetap berada di luar kesadaran kita. Sebagai hasilnya kita tidak mengetahui kebenaran tentang diri kita sendiri. Kita telah terpecah oleh gambaran keinginan, ketakutan, kepemilikan dan segala macam lainnya. Beberapa mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melawan kecemasan antara lain adalah:
a. Represi
Dalam terminologi Freud, represi adalah pelepasan tanpa sengaja sesuatu dari kesadaran (conscious). Pada dasarnya merupakan upaya penolakan secara tidak sadarterhadap sesuatu yang membuat tidak nyaman atau menyakitkan. Konsep tentang represi merupakan dasar dari sistem kepribadian Freud dan berhubungan dengan semua perilaku neurosis.
b. Reaksi Formasi
Reaksi formasi adalah bagaimana mengubah suatu impuls yang mengancam dan tidak sesuai serta tidak dapat diterima norma sosial diubah menjadi suatu bentuk yang lebih dapat diterima. Misalnya seorang yang mempunyai impuls seksual yang tinggi menjadi seorang yang dengan gigih menentang pornografi. Lain lagi misalnya seseorang yang mempunyai impuls agresif dalam dirinya berubah menjadi orang yang ramah dan sangat bersahabat. Hal ini bukan berarti bahwa semua orang yang menentang, misalnya peredaran film porno adalah seorang yang mencoba menutupi impuls seksualnya yang tinggi. Perbedaan antara perilaku yang diperbuat merupakan benar-benar dengan yang merupakan reaksi formasi adalah intensitas dan keekstrimannya.
c. Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme pertahanan dari individu yang menganggap suatu impuls yang tidak baik, agresif dan tidak dapat diterima sebagai bukan miliknya melainkan milik orang lain. Misalnya seseorang berkata “Aku tidak benci dia, dialah yang benci padaku”. Pada proyeksi impuls itu masih dapat bermanifestasi namun dengan cara yang lebih dapat diterima oleh individu tersebut.
d. Regresi
Regresi adalah suatu mekanisme pertahanan saat individu kembali ke masa periode awal dalam hidupnya yang lebih menyenangkan dan bebas dari frustasi dan kecemasan yang saat ini dihadapi. Regresi biasanya berhubungan dengan kembalinya individu ke suatu tahap perkembangan psikoseksual. Individu kembali ke masa dia merasa lebih aman dari hidupnya dan dimanifestasikan oleh perilakunya di saat itu, seperti kekanak-kanakan dan perilaku dependen.
e. Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan mekanisme pertahanan yang melibatkan pemahaman kembali perilaku kita untuk membuatnya menjadi lebih rasional dan dapat diterima oleh kita. Kita berusaha memaafkan atau mempertimbangkan suatu pemikiran atau tindakan yang mengancam kita dengan meyakinkan diri kita sendiri bahwa ada alasan yang rasional dibalik pikiran dan tindakan itu. Misalnya seorang yang dipecat dari pekerjaan mengatakan bahwa pekerjaannya itu memang tidak terlalu bagus untuknya. Jika anda sedang bermain tenis dan kalah maka anda akan menyalahkan raket dengan cara membantingnya atau melemparnya daripada anda menyalahkan diri anda sendiri telah bermain buruk. Itulah yang dinamakan rasionalisasi. Hal ini dilakukan karena dengan menyalahkan objek atau orang lain akan sedikit mengurangi ancaman pada individu itu.
f. Pemindahan
Suatu mekanisme pertahanan dengan cara memindahkan impuls terhadap objek lain karena objek yang dapat memuaskan Id tidak tersedia. Misalnya seorang anak yang kesal dan marah dengan orang tuanya, karena perasaan takut berhadapan dengan orang tua maka rasa kesal dan marahnya itu ditimpakan kepada adiknya yang kecil. Pada mekanisme ini objek pengganti adalah suatu objek yang menurut individu bukanlah merupakan suatu ancaman.
g. Sublimasi
Berbeda dengan displacement yang mengganti objek untuk memuaskan Id, sublimasi melibatkan perubahan atau penggantian dari impuls Id itu sendiri. Energi instingtual dialihkan ke bentuk ekspresi lain, yang secara sosial bukan hanya diterima namun dipuji. Misalnya energi seksual diubah menjadi perilaku kreatif yang artistik.
h. Isolasi
Isolasi adalah cara kita untuk menghindari perasaan yang tidak dapat diterima dengan cara melepaskan mereka dari peristiwa yang seharusnya mereka terikat, merepresikannya dan bereaksi terhadap peristiwa tersebut tanpa emosi. Hal ini sering terjadi pada psikoterapi. Pasien berkeinginan untuk mengatakan kepada terapis tentang perasaannya namun tidak ingin berkonfrontasi dengan perasaan yang dilibatkan itu. Pasien kemudian akan menghubungkan perasaan tersebut dengan cara pelepasan yang tenang walau sebenarnya ada keinginan untuk mengeksplorasi lebih jauh.
i. Undoing
Dalam undoing, individu akan melakukan perilaku ataupikiran ritual dalam upaya untuk mencegah impuls yangtidak dapat diterima. Misalnya pada pasien dengangangguan obsesif kompulsif, melakukan cuci tanganberulang kali demi melepaskan pikiran-pikiran seksualyang mengganggu.
j. Intelektualisasi
Sering bersamaan dengan isolasi; individu mendapatkan jarak yang lebih jauh dari emosinya dan menutupi hal tersebut dengan analisis intelektual yang abstrak dari individu itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Gabbard GO. Psychoanalysis In: Kaplan H, Saddock B, editors. Comprehensive textbook of psychiatry vol I. 7th ed. Philadelphia: Lippincot Williams and Wilkins; 2000.p.586-96
Hidayat Aziz Halimul. (2004). Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika : Jakarta
Hall CS, Lindzey G. Teori-teori psikodinamik klinis. Yogyakarta; Penerbit Kanisisus. 1993.p.86-90
Schultz D. Psychoanalytic approach: Sigmund Freud in Theories of Personality. 3rd ed. California: Brooks/Cole Publishing Company; 1986.p.45-50

5 Mindset Blogger Sukses Yang Perlu Anda Terapkan



Mindset Blogger SuksesTahukah Anda apa itu blogger? Yang pasti bukan sebuah nama platform blog yang paling banyak digunakan karena kegratisannya, kalau untuk gratis juga ada blog dengan platform lain seperti wordpress atau blogsome tapi merupakan suatu istilah yang umum dalam dunia perbloggingan.
Namun bagi pemula yang baru saja melanglang buana di internet, mungkin masih asing dan tidak tahu sama sekali apa itu blogger. Kalau yang udah pada punya blog jelas sudah tahu kan? Bahkan yang punya blog itulah yang disebut blogger.

Blogger adalah seorang pemilik web blog atau disingkat blog yang memiliki pekerjaan atau kegiatan ngeblog baik itu untuk kepentingan pribadi maupun bisnis. Di sini Anda yang pemula tentu sudah sedikit mengerti apa itu blogger. Ya kan…?
Nah…kalau Anda sudah mengerti apa itu blogger dan ingin menjadi seorang blogger, saya mau bagikan sedikit pola pikir atau mindset sebelum Anda memulai menjadi seorang blogger ataupun saat Anda berprofesi sebagai blogger professional sekalipun. Memulai ngeblog bagi seorang blogger adalah tantangan tersendiri karena terus terang bagi orang yang tidak menyukai hal tulis menulis, ngeblog merupakan hal yang gampang-gampang susah.
Ok…langsung aja dah saya bagi tips seputar mindset yang perlu ditanamin untuk proses menjadi blogger sejati dan professional tentunya. Kesuksesan ngeblog tergantung Dari diri Anda sendiri, bukan saya yang membagikan tips ini lho…
Berikut ini 5 mindset blogger sukses yang perlu Anda tahu…
  • Selalu utamakan pengunjung sebagai prioritas. Bagi Anda yang ngeblog untuk bisnis, tentu tujuan Utama Anda adalah bagaimana blog Anda bisa menghasilkan pendapatan dari kegiatan Anda ngeblog. Tapi satu hal yang perlu Anda tahu adalah pendapatan yang dihasilkan dari blog adalah tergantung dari pengunjung Anda. Untuk mendapatkan pengunjung yang optimal, maka Anda haru memberi terlebih dahulu sesuatu yang dicari atau dibutuhkan pengunjung Anda. Jangan lantas karena Anda ngeblog untuk urusan bisnis, yang Anda kerjakan hanya menjual dan menjual saja. Beri..beri…dan beri baru Anda akan menikmati hasilnya. Intinya berikanlah sesuatu yang bermanfaat dan informatif untuk pengunjung Anda maka hal itu akan berbanding lurus dengan apa yang akan Anda hasilkan kelak. Anda harus memberi sebelum menerima.
  • Ngeblog adalah bisnis. Bagi Anda yang saat ini sudah ngeblog namun hanya untuk kesenangan saja, segera ganti dengan ngeblog untuk tujuan bisnis. Karena rata-rata blogger sukses itu berawal dari ngeblog untuk bisnis namun dengan menanamkan hal pertama diatas.
  • Berpikir kreatif. Jadi seorang blogger mesti kreatif karena Anda harus memberikan suatu tulisan yang bermanfaat untuk meraih kesuksesan Anda. Memberikan sesuatu yang bermanfaat jelas memerlukan kreativitas Anda dalam mencurahkan ide-ide yang memberikan inspirasi dan manfaat bagi pengunjung blog Anda. Asah terus kreativitas Anda dan tuangkan dalam blog Anda niscaya banyak pengunjung setia yang selalu menantikan kreativitas Anda berikutnya.
  • Berpikir, bersikap dan bermental positif. Ketika Anda mampu memancarkan aura dan energi positif diri Anda melalui blog, itulah pondasi kesuksesan blog Anda. Salah satu hal yang menarik dan memikat pengunjung terhadap suatu blog adalah kepositifan yang dimiliki dari pemiliki blog tersebut. Tidak ada pengunjung mengunjungi suatu blog untuk mencari sesuatu yang negatif bagi dirinya.
  • Suka bergaul. Bergaullah dengan akrab dan ramah dengan blogger lain maupun dengan pengunjung Anda dan nikmati manfaat yang akan Anda peroleh dengan banyaknya relasi dan persahabatan itu. Saat Anda memiliki dan menikmati eratnya pergaulan tersebut, maka itulah pembibitan awal yang akan menghasilkan suatu kesuksesan ngeblog Anda. Banyak manfaat dan keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan pergaulan ini, antara lain ya…penghasilan dari ngeblog Anda tentunya.
Nah…itulah pola pikir atau mindset yang perlu Anda miliki ketika akan memulai ngeblog dan menjalankannya. Miliki mindset di atas tersebut dan biarkan berjalan apa adanya maka kesuksesan Anda sebagai blogger sudah ada di depan mata.
Ada yang mau nambahin…?
Semoga bermanfaat.

4 Hal Kebiasaan Seorang Blogger Newbie Yang Harus Dihindari


4 kebiasaan blogger newbieAnda merasa masih newbie? jika ya…mungkin dari 4 kebiasaan yang akan saya jelaskan disini pasti sering Anda lakukan, bahkan bukan salah satu saja melainkan semuanya jangan-jangan…??. 4 kebiasaan ini adalah kebiasaan yang buruk jika dilakukan dan sebenarnya akan membuat Anda gagal jika terus-terusan dilakukan.
Sebelumnya, jika Anda belum tahu dan mengerti apa itu newbie? ini saya jelaskan secara singkat saja ya….menurut Wikipedia, Newbie adalah seseorang yang termasuk pendatang baru dalam hal internet, nah..kalau topik yang saya bahas ini adalah dalam dunia blogging untuk bisnis online yang memang masih awam dan biasanya newbie ini rakus akan pengetahuan dan ilmu tentang bidang yang mau diterjuninya yang biasanya banyak tanya sana – tanya sini terutama kepada para senior yang sudah berpengalaman dibidangnya.
Rakus akan pengetahuan dan ilmu sebenarnya sih sah-sah saja dan tidak ada yang perlu dipermasalahkan, namun ketika hal tersebut dilakukan melebihi yang seharusnya diperoleh oleh seorang newbie dan asal main comot sana – comot sini ya bisa-bisa malah menyebabkan kegagalan yang pada akhirnya belum apa-apa, si newbie ini sudah merasa stress dan menyerah dengan bidang yang mau difokusin karena sebenarnya malah tidak fokus lagi serta yang paling parah adalah menyerah duluan tanpa menghasilkan apa pun termasuk penerapan ilmunya.
Nah…bagi Anda seorang newbie atau sebutlah pemula dalam bidang blogging dan bisnis online, silahkan simak 4 kebiasaan di bawah ini yang saya pun sekitar 2 tahun lalu mengalaminya sampai akhirnya menemukan jalan pencerahannya.:)
  • Blog Fanatisme
Ini adalah kebiasaan buruk bagi blogger pemula yang baru memiliki blog terutama yang menggunakan WordPress self hosting dimana si newbie ini akan melakukan reparasi blog sesempurna mungkin, download semua theme, download semua plugin, setting sana-setting situ, optimasi seo dari segala arah padahal mereka belum tahu apa-apa tentang itu yang pada akhirnya aktifitas ngeblog tidak jalan karena tidak lagi fokus pada pengisian artikel. Ingat, poin utama blog adalah artikel, tanpa ini…blog Anda cuma sekedar rumah kosong yang siap diruntuhkan. Malah yang parah…blog pertama belum jalan lancar dan jaya….eh sudah beli domain baru lagi dan bikin blog lagi…ini mau koleksi blog atau ngeblog sih…?
Saran saya, bagi pemula adalah tidak usah terlalu memikirkan desain tampilan ataupun optimasi blog baik itu plugin atau seo tapi fokuslah pada artikel atau konten yang berkualitas serta kuantitas yang stabil terlebih dahulu. Baru setelah kekuatan konten sudah mumpuni, siapkan tenaga, waktu dan pikiran buat optimasi blog Anda.
  • Trafik Fanatisme
Untuk yang satu ini, setelah blog jadi….si newbie lagi-lagi malah langsung fokus kepada pencarian trafik untuk blog barunya. Padahal saya jelaskan sejujurnya nih….tidak ada blog baru yang usianya dibawah 3 bulan akan mendapatkan trafik yang stabil tanpa memperhatikan kualitas dan kuantitas update kontennya. Jika ada pun trafik, pasti hanya sesaat saja karena percuma Anda mencari trafik tanpa ada konten yang bisa dinikmati oleh trafik Anda tersebut.
Saran saya, jika Anda fokus untuk blogging….maka ngebloglah dulu sesuai kodrat untuk apa blog Anda dibuat dengan fokus utama pada konten terlebih dulu tanpa perlu terlalu pusing memikirkan trafik karena trafik itu senantiasa akan ada dan terus meningkat asalkan konten Anda layak mendapatkan trafik tersebut.
  • Monetisasi Fanatisme
Yang ini, blog jadi…udah ada trafik namun masih bisa dihitung dengan sepuluh jari tapi sudah mulai mencari-cari cara untuk memonetisasi blognya baik itu dengan pemasangan iklan PPC atau Promo produk afiliasi. Jika blog Anda baru dan tidak memiliki trafik yang menjanjikan, lantas untuk apa melakukan monetisasi? percuma saja jika pemasangan iklan PPC dan promo produk afiliasi tapi cuma menjadi pajangan blog yang terkadang pemasangan malah terlihat berantakan mirip blog sampah amburadul karena berbagai program monetisasi blog dipasang semua baik di atas, kiri, kanan, bawah sampi tengah-tengah blog penuh dengan program monetisasi ini seperti banner afiliasi, iklan PPC dan lain sebagainya. Yang jelas, semakin sulit blog Anda mendapatkan respek dari pengunjung, karena belum apa-apa sudah dijejali dengan iklan yang terkadang tidak nyambung.
Saran saya….ketika blog Anda masih baru, beri trafik Anda konten yang bermutu…bukan iklan yang justru membutakan konten blog Anda. Bangun jalinan dan kepercayaan pengunjung Anda melalui konten yang powerfull serta bermanfaat bagi pengunjung. Jika hal ini Anda lakukan, maka mereka akan merasakan manfaat akan kehadiran blog Anda dan menjadikannya sebagai blog yang layak dikunjungi karena selalu hadir konten-konten segar yang mencerahkan dan memberikan ilmu baru kepada mereka.
  • Informasi Fanatisme
Inilah sebenarnya yang paling parah dan seringkali pasti dijalankan oleh para newbie baik secara sadar maupun tanpa sadar yaitu selalu mencari-cari informasi tanpa melakukan filterisasi sesuai dengan apa yang mau dijalankannya serta minatnya tentunya.
Newbie ini selalu googling sana-sini, surfing sana-sini, download ini-itu terutama biasanya ebook-ebook yang berkaitan dengan cara mencari uang di internet baik itu melalui blogging atau sebagai internet marketer tanpa blog. Mereka ini biasanya mencari ebook-ebook baik itu yang versi gratisan ataupun premium tentang bisnis online, blogging, afiliasi, adsense dan lain sebagainya untuk dipelajari semuanya yang pada akhirnya mengalami apa yang dinamakan “Information Overload” dan jelas saja….mereka ini akhirnya tidak fokus karena kejejalan banyaknya informasi yang tidak jelas update atau tidaknya, benar atau salahnya dan cocok atau tidaknya buat mereka.
Masih mending jika ebook yang didapat adalah gratis….kalau membeli semua ebook-ebook premium yang ada kan sudah tidak fokus, uang pun melayang sia-sia tanpa ada profit yang didapatkan dari mempelajari ebook premium tersebut. Kalau uang tidak cukup….akhirnya mencari yang versi bajakan tuh…he..he…
Saran saya, tentukan niat terlebih dahulu bahwa Anda akan menjalankan bisnis online bidang yang mana dulu? karena bidang dari bisnis online itu sangatlah luas mulai dari afiliasi, PPC, Seo, Paid review, Flipping atau Jasa online seperti jasa seo yang saya jalankan baru-baru ini. Setelah niat ada….maka fokuslah pada niat Anda itu sampai apa yang Anda fokuskan berjalan sukses baru Anda bisa migrasi melakukan bidang bisnis online lainnya dengan tetap memonitor bidang yang sudah berjalan lancar tersebut.
Nah…itulah 4 kebiasaan berdasarkan apa yang dulu pernah saya alami juga karena tidak bisa dipungkiri, sebelum saya sampi pada titik ini…awalnya saya juga berawal dari seorang newbie baik dalam hal ngeblog dan bisnis online. Sebisa mungkin hindari kebiasaan-kebiasaan tersebut agar langkah Anda lebih cepat meraih kesuksesan. Satu kebiasaan di atas Anda lakukan, maka Anda sedang berdiri di tepi kegagalan yang siap menjatuhkan Anda, Anda lakukan semua kebiasaan di atas, maka Anda akan gagal mejalankan niat bisnis online Anda.
Bagaimana dengan Anda sewaktu newbie atau saat ini masih di posisi newbie? apakah pernah melakukan kebiasaan di atas tersebut dan bagaimana mengatasinya?

Komersialkan Hobi Anda dengan Menjalankan Online Bisnis



box with domains
Setiap orang memiliki suatu ketertarikan tertentu terhadap sesuatu. Ketertarikan terhadap sesuatu ini biasa juga disebut sebagai hobi. Nah, berdasarkan hal itu, pastinya anda juga memiliki hobi bukan? Entah apapun hobi anda itu, yang jelas kemungkinan besar anda mengetahui cukup banyak hal seputar bidang yang menjadi hobi anda itu. Sebagai contoh anda memiliki hobi di bidang otomotif, yaitu memodifikasi kendaraan bermotor. Tentunya anda harus memiliki pengetahuan yang cukup banyak tentang dunia otomotif dan juga dunia modifikasi kendaraan bermotor, bukan? Nah, pengetahuan yang cukup banyak di bidang tersebut bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi orang-orang lain yang awam di bidang otomotif. Oleh karena itulah sebenarnya pengetahuan di bidang otomotif dan modifikasi yang anda miliki tersebut memiliki nilai jual yang tidak ternilai harganya.
Berdasarkan contoh tersebut, apapun hobi dan pengetahuan anda tentang hobi anda tersebut, tetap saja memiliki nilai jual yang tidak ternilai harganya. Namun masalahnya, bagaimanakah caranya untuk mengkomersialkan ilmu tersebut? Berkat kemajuan teknologi internet, sekarang proses mengkomersialkan ilmu yang anda miliki menjadi jauh lebih mudah. Cara untuk mengkomersialkan ilmu anda tersebut adalah dengan menjalankan online bisnis dengan membuat blog dan menulis beberapa artikel tentang apa yang anda ketahui di bidang hobi anda tersebut. Semakin banyak artikel yang anda tulis maka semakin baik bagi online bisnis anda ini. Tentunya di dunia yang luas ini pasti ada banyak sekali orang yang membutuhkan ilmu yang anda miliki tersebut, khususnya mereka yang memiliki hobi yang sama dengan anda, sehingga mereka pastinya akan mengunjungi blog anda untuk mencari ilmu. Jika sudah begitu, maka blog anda tersebut akan memiliki jumlah pengunjung yang cukup banyak, sehingga sangat mungkin untuk dikomersialkan.
Ada berbagai macam cara untuk menjalankan online bisnis dengan mengkomersialkan blog anda yang sudah cukup ramai pengunjung tersebut, yaitu mendaftarkannya ke beberapa program penghasil uang. Salah satu yang paling populer adalah dengan mengikuti program PPC atau Paid Per Click seperti program Google Adsense. Program PPC ini membutuhkan anda untuk memasang iklan pada blog anda. Setiap klik pada iklan tersebut yang dilakukan oleh pengunjung blog anda akan memberikan imbalan berupa uang kepada anda. Ada juga beberapa program lainnya seperti PTR atau Paid To Review yang membutuhkan anda untuk memposting artikel yang anda buat tentang review suatu produk atau website tertentu milik klien. Imbalan dari program PTR ini cukup tinggi, karena memang menuntut anda untuk menulis sesuai dengan keinginan klien.
Dalam hal memilih program penghasil uang untuk blog anda ini, sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan anda. Jika anda hobi menulis atau jago mengarang, maka sebaiknya anda mengikuti program PTR. Namun, jika anda tidak ingin blog anda tercemar oleh tulisan-tulisan yang kurang anda kehendaki untuk menjaga keasliannya, maka sebaiknya anda memilih program PPC.

Mengenal 10 Macam Bisnis Online



Bisnis Online
Untuk seorang pemula yang ingin terjun di bisnis online pasti binggung, bisnis online apa saja yang bisa dijalankan dan menghasilkan? sebenarnya ide usaha itu ada banyak (termasuk ide untuk mendapatkan uang di internet). Tak terbatas! dan dibawah ini saya akan menguraikan beberapa jenis usaha yang sudah umum dijalankan oleh para pebisnis online untuk menghasilkan uang dari internet.
10 jenis peluang usaha online, dan ini adalah sumber penghasilan yang melimpah, jika kita melakukannya dengan serius.
1. Menerbitkan iklan (ads publishing)
2. Membangun list (list building)
3. Menjual produk orang lain dan mendapatkan komisi penjualan (affiliate marketing)
4. Menjual produk sendiri dengan model toko online
5. Menulis review dan dibayar (paid review)
6. Membuat membership site (paid subscription membership)
7. Menjual blog yang sudah jadi (blog flipping)
8. Menjual jasa pembuatan blog atau modifikasi theme
9. Membuat dan menjual theme
10. Membuat dan menjual plugin
Sepuluh jenis usaha tersebut banyak dilakukan oleh para pebisnis online, dan benar-benar online. Maksudnya, Anda tidak perlu produk fisik, karena semua jenis usaha itu pada intinya adalah berjualan produk-produk digital. Jika Anda mau, Anda bisa memilih salah satu dan jalani mana yang paling sesuai untuk Anda.
Anda juga bisa mengombinasikan beberapa jenis usaha sekaligus untuk mendapatkan hasil yang lebih. Tentunya dengan Website WordPress Anda.

Selektif Mencari Penghasilan Tambahan Di Internet


Saya kira bijak deh untuk menjadi lebih selektif memilih bisnis yang akan dijadikan sumber penghasilan tambahan lewat internet ini, sebab demikian banyaknya sumber penghasilan yang kalau Anda dalami dengan seksama mungkin kurang cocok dengan hati nurani Anda sendiri. Kalau main seruduk saja maka mungkin saja di hari nanti akan timbul penyelesalan, mungkin merugikan orang lain, mungkin bikin rusak persahabatan dan sebagainya.
Mungkin sekali jenis penghasilan tambahan dari arisan berantai tanpa produk atau yang dibungkus dengan produk sangat tidak berguna, bisa memberi Anda penghasilan tambahan yang cepat. Namun demikian saya tau terlalu banyak juga Anda sekalian yang masih mengedepankan keberkahan dalam mencari rejeki. Right?
Pesan saya pendek saja, segitu aja. Sebab saya yakin Anda pun dapat menentukan sendiri mana yang baik dan mana yang tidak bagi Anda. Saya hanya menyegarkan ingatan saya sendiri dan semoga juga pesan pendek nan sederhana ini bermanfaat untuk Anda.
Apa yang paling penting dalam memilih bisnis internet? Saya kira referensi dari teman-teman dekat anda sendiri, atau dari orang-orang yang selama ini Anda percaya. Tidak salah banyak bertanya dan minta pendapat pada teman-teman yang menurut Anda baik, tidak salah untuk berhati-hati, tetapi jangan pula terlalu hati-hati eh malah tidak jadi semua deh bisnisnya, hehe..
Best Regards
Mufli
AbeBagus.com

Ingin belajar lebih dalam tentang cara mencari penghasilan tambahan lewat internet? Belajar di tempat saya belajar, GRATIS BULAN PERTAMA, Klik: Asian Brain Saya juga sedang belajar di Asian Brain tersebut (Mufli).

Artikel Terkait:

Cobalah Bisnis Yang Mengedapankan Kerja Keras
Sekali waktu cobalah bisnis yang mengedepankan kerja keras dan siapa tau Anda lebih cepat membuat perbedaan yang besar. Selama ini mungkin seperti saya Anda pun sering terlena dengan penawaran bisnis...
Mencari Penghasilan Tambahan Perlu Ketekunan
Mencari Penghasilan Tambahan tentulah banyak cara dan macamnya. Istilah Mencari penghasilan tambahan agar lebih mudah dapat juga kita sebut bisnis. Nah, Dalam dunia bisnis, ketekunan sangat...
Apakah Penghasilan Tambahan Itu?
Penghasilan tambahan adalah... Hehe... pasti anda sudah pada tau. Hampir semua orang ingin atau mau atau sedang mencari penghasilan tambahan, baik orang yang sudah punya gaji tetap, juga orang...
SEO Untuk Internet Marketing Indonesia
Untuk Internet Marketing Indonesia, saya telah menuliskan artikel yang sangat menarik tentang SEO atau Search Engine Optimization, anda akan tau mengapa Anda harus menguasaianya dan apa untungnya...
Bisnis Baru Dan Laris Untuk Penghasilan Tambahan Yang Ok
Sebagai seorang pebisnis internet tentu Anda sering mencari bisnis baru, dan yang lebih penting lagi bisnis baru tersebut merupakan bisnis yang ok, bisnis yang merupakan bisnis laris sehingga bisnis...

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ABORTUS








Disusun oleh
MUKHAMAD RIF’AN
NIM: sk.109.115
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KABUPATEN KENDAL
TAHUN 2009

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

ABORTUS IMMINEN

A. Pengertian
Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.Syaifudin.BariAbdul,2000)
Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999).
Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang tampak pada paruh pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990)
B.  Etiologi
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab yaitu
1.   Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah :
a.       Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
b.      Lingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna
c.       Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alcohol
2.   Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun
3.   Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis.
4.   Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
C.  Gambaran Klinis
1.      Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
2.      Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat
3.       perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi
4.      Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus
5.      Pemeriksaan ginekologi :
·        Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi,tercium bau busuk dari vulva
·        Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada tau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari opistium
·        Colok vagina: porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
D.  Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetuspapiraseus.
Komplikasi:
1.   Perdarahan, perforasi syok dan infeksi
2.   Pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah
 
 
E.   Pathway
 
TERLAMPIR
F.   Pemeriksaan penunjang
1.   Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif bila janin sudah mati
2.   Pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
3.   Pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed abortion
Data laboratorium
1.   Tes urine
2.   Hemoglobin dan hematokrit
3.   Menghitung trombosit
4.   Kultur darah dan urine
G. Masalah keperawatan
1.   Kecemasan
2.   Intoleransi aktifitas
3.   Gangguan rasa nyaman dan nyeri
4.   Defisit volume cairan
H. Diagnosa keperawatan
1.   Cemas berhubungan dengan pengeluaran konsepsi
2.   Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
3.   Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan
4.   Kehilangan berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi
5.   Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri
I.    Tujuan
DX I       : Mengurangi atau menghilangkan kecemasan
DX II      : Mengurangi atau menghilangkan rasa sakit
DX III     : Mencegah terjadinya defisit cairan
DX IV     : Mengurangi atau meminimalkan rasa kehilangan atau duka cita
DX V      : Klien dapat melakukan aktifitas sesuai dengan toleransinya
J.   Fokus Intervensi
DX I : Cemas berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi
Intervensi :
-         Siapkan klien untuk reaksi atas kehilangan
-         Beri informasi yang jelas dengan cara yang tepat
DX II : nyeri berhubungan dengan kontraksi uteri
Intervensi
-         Menetapkan laporan dan tanda-tanda yang lain. Panggil pasien dengan nama lengkap. Jangan tinggalkan pasien tanpa pengawasan dalam waktu yang lama
-         Rasa sakit dan karakteristik, termasuk kualitas waktu lokasi dan intensitas
-         Melakukan tindakan yang membuat klien merasa nyaman seperti ganti posisi, teknik relaksasi serta kolaburasi obat analgetik
DX III : Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan
Intervensi :
-         Kaji perdarahan pada pasien, setiap jam atau dalam masa pengawasan
1.   Kaji perdarahan Vagina : warna, jumlah pembalut yang digunakan, derajat aliran dan banyaknya
2.   kaji adanya gumpalan
3.   kaji adanya tanda-tanda gelisah, taki kardia, hipertensi dan kepucatan
-         Monitor nilai HB dan Hematokrit
DX IV : Kehilangan berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi
Intervensi :
-         Pasien menerima kenyataan kehilangan dengan tenang tidak dengan cara menghakimi
-         Jika diminta bisa juga dilakukan perawatan janin
-         Menganjurkan pada pasien untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME
DX V : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri
Intervensi
-         Menganjurkan pasien agar tiduran
-         Tidak melakukan hubungan seksual
DAFTAR PUSTAKA
http://iwansain.wordpress.com/2007/08/31/asuhan-keperawatan-klien-dengan-abortus/

LAPORAN PENDAHULUAN THYPOID




Disusun oleh :

MUKHAMAD RIF'AN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
2012

BAB I

TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Demam tifoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakterimia, perubahan pada sistem retikuloendotelial yang bersifat difus, pembentukan mikroabses dan ulserasi Nodus peyer di distal ileum. (Soegeng Soegijanto, 2002)
Tifus abdominalis adalah suatu infeksi sistem yang ditandai demam, sakit kepala, kelesuan, anoreksia, bradikardi relatif, kadang-kadang pembesaran dari limpa/hati/kedua-duanya. (Samsuridjal D dan heru S, 2003)

B. PENYEBAB

Salmonella typhi yang menyebabkan infeksi invasif yang ditandai oleh demam, toksemia, nyeri perut, konstipasi/diare. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain: perforasi usus, perdarahan, toksemia dan kematian. (Ranuh, Hariyono, dan dkk. 2001)
Etiologi demam tifoid dan demam paratipoid adalah S.typhi, S.paratyphi A, S.paratyphi b dan S.paratyphi C. (Arjatmo Tjokronegoro, 1997)
C. PATOFISIOLOGIS
Transmisi terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi urin/feses dari penderita tifus akut dan para pembawa kuman/karier.
Empat F (Finger, Files, Fomites dan fluids) dapat menyebarkan kuman ke makanan, susu, buah dan sayuran yang sering dimakan tanpa dicuci/dimasak sehingga dapat terjadi penularan penyakit terutama terdapat dinegara-negara yang sedang berkembang dengan kesulitan pengadaan pembuangan kotoran (sanitasi) yang andal. (Samsuridjal D dan heru S, 2003)
Masa inkubasi demam tifoid berlangsung selama 7-14 hari (bervariasi antara 3-60 hari) bergantung jumlah dan strain kuman yang tertelan. Selama masa inkubasi penderita tetap dalam keadaan asimtomatis. (Soegeng soegijanto, 2002)
PATHWAYS
Salmonella typhosa
Saluran pencernaan
Diserap oleh usus halus
Bakteri memasuki aliran darah sistemik
Kelenjar limfoid Hati Limpa Endotoksin
usus halus
Tukak Hepatomegali Splenomegali Demam
Pendarahan dan Nyeri perabaan
perforasi Mual/tidak nafsu makan
Perubahan nutrisi
Resiko kurang volume cairan
(Suriadi & Rita Y, 2001)
D. GEJALA KLINIS
Gejala klinis pada anak umumnya lebih ringan dan lebih bervariasi dibandingkan dengan orang dewasa. Walaupun gejala demam tifoid pada anak lebih bervariasi, tetapi secara garis besar terdiri dari demam satu minggu/lebih, terdapat gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya seperti demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare, konstipasi, serta suhu badan yang meningkat.
Pada minggu kedua maka gejala/tanda klinis menjadi makin jelas, berupa demam remiten, lidah tifoid, pembesaran hati dan limpa, perut kembung, bisa disertai gangguan kesadaran dari ringan sampai berat. Lidah tifoid dan tampak kering, dilapisi selaput kecoklatan yang tebal, di bagian ujung tepi tampak lebih kemerahan. (Ranuh, Hariyono, dan dkk. 2001)
Sejalan dengan perkembangan penyakit, suhu tubuh meningkat dengan gambaran ‘anak tangga’. Menjelang akhir minggu pertama, pasien menjadi bertambah toksik. (Vanda Joss & Stephen Rose, 1997)
Gambaran klinik tifus abdominalis
Keluhan:
- Nyeri kepala (frontal) 100%
- Kurang enak di perut 50%
- Nyeri tulang, persendian, dan otot 50%
- Berak-berak 50%
- Muntah 50%
Gejala:
- Demam 100%
- Nyeri tekan perut 75%
- Bronkitis 75%
- Toksik 60%
- Letargik 60%
- Lidah tifus (“kotor”) 40%
(Sjamsuhidayat,1998)
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
  1. Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap
Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukositosis atau kadar leukosit normal. Leukositosis dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder.
  1. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal setelah sembuh. Peningkatan SGOT dan SGPT ini tidak memerlukan penanganan khusus
  1. Pemeriksaan Uji Widal
Uji Widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi. Uji Widal dimaksudkan untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita Demam Tifoid. Akibat adanya infeksi oleh Salmonella typhi maka penderita membuat antibodi (aglutinin) yaitu:
  • Aglutinin O: karena rangsangan antigen O yang berasal dari tubuh bakteri
  • Aglutinin H: karena rangsangan antigen H yang berasal dari flagela bakteri
  • Aglutinin Vi: karena rangsangan antigen Vi yang berasal dari simpai bakter.
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglitinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis Demam Tifoid. Semakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan menderita Demam Tifoid. (Widiastuti Samekto, 2001)

F. TERAPI

  1. Kloramfenikol. Dosis yang diberikan adalah 4 x 500 mg perhari, dapat diberikan secara oral atau intravena, sampai 7 hari bebas panas
  2. Tiamfenikol. Dosis yang diberikan 4 x 500 mg per hari.
  3. Kortimoksazol. Dosis 2 x 2 tablet (satu tablet mengandung 400 mg sulfametoksazol dan 80 mg trimetoprim)
  4. Ampisilin dan amoksilin. Dosis berkisar 50-150 mg/kg BB, selama 2 minggu
  5. Sefalosporin Generasi Ketiga. dosis 3-4 gram dalam dekstrosa 100 cc, diberikan selama ½ jam per-infus sekali sehari, selama 3-5 hari
  1. Golongan Fluorokuinolon
  • Norfloksasin : dosis 2 x 400 mg/hari selama 14 hari
  • Siprofloksasin : dosis 2 x 500 mg/hari selama 6 hari
  • Ofloksasin : dosis 2 x 400 mg/hari selama 7 hari
  • Pefloksasin : dosis 1 x 400 mg/hari selama 7 hari
  • Fleroksasin : dosis 1 x 400 mg/hari selama 7 hari
  1. Kombinasi obat antibiotik. Hanya diindikasikan pada keadaan tertentu seperti: Tifoid toksik, peritonitis atau perforasi, syok septik, karena telah terbukti sering ditemukan dua macam organisme dalam kultur darah selain kuman Salmonella typhi. (Widiastuti S, 2001)

G. KOMPLIKASI

Perdarahan usus, peritonitis, meningitis, kolesistitis, ensefalopati, bronkopneumonia, hepatitis. (Arif mansjoer & Suprohaitan 2000)
Perforasi usus terjadi pada 0,5-3% dan perdarahan berat pada 1-10% penderita demam tifoid. Kebanyakan komplikasi terjadi selama stadium ke-2 penyakit dan umumnya didahului oleh penurunan suhu tubuh dan tekanan darah serta kenaikan denyut jantung.Pneumonia sering ditemukan selama stadium ke-2 penyakit, tetapi seringkali sebagai akibat superinfeksi oleh organisme lain selain Salmonella. Pielonefritis, endokarditis, meningitis, osteomielitis dan arthritis septik jarang terjadi pada hospes normal. Arthritis septik dan osteomielitis lebih sering terjadi pada penderita hemoglobinopati. (Behrman Richard, 1992)
H. ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DEMAM TIPOID
  1. PENGKAJIAN
  1. Identitas.
Menurut T.H. Rampengan dan I.R. Laurentz diperkirakan insiden demam tifoid pada tahun 1985 di Indonesia adalah sebagai berikut umur 0-4 tahun 25,32 %, umur 5-9 tahun 35,59 % dan umur 10-14 tahun 39,09%. Namun menegakkan diagnosis demam tifoid pada anak merupakan hal yang tidak mudah mengingat tanda dan gejala klinis yang tidak khas terutama pada penderita di bawah usia 5 tahun. Insiden penyakit ini tidak berbeda antara anak laki dan anak perempuan, tergantung pada status gizi dan status imunologis penderita.
  1. Riwayat Keperawatan.
    1. Keluhan utama.
Demam lebih dari 1 minggu, gangguan kesadaran : apatis sampai somnolen, dan gangguan saluran cerna seperti perut kembung atau tegang dan nyeri pada perabaan, mulut bau, konstipasi atau diare, tinja berdarah dengan atau tanpa lendir, anoreksia dan muntah.
    1. Riwayat penyakit sekarang.
Ingesti makanan yang tidak dimasak misalnya daging, telur, atau terkontaminasi dengan minuman.
    1. Riwayat penyakit dahulu.
Pernah menderita penyakit infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun.
    1. Riwayat kesehatan keluarga.
Tifoid kongenital didapatkan dari seorang ibu hamil yang menderita demam tifoid dan menularkan kepada janin melalui darah. Umumnya bersifat fatal.
    1. Riwayat kesehatan lingkungan.
Demam tifoid saat ini terutama ditemukan di negara sedang berkembang dengan kepadatan penduduk tinggi serta kesehatan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Pengaruh cuaca terutama pada musim hujan sedangkan dari kepustakaan barat dilaporkan terutama pada musim panas.
    1. Imunisasi.
Pada tifoid kongenital dapat lahir hidup sampai beberapa hari dengan gejala tidak khas serta menyerupai sepsis neonatorium.
    1. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
    2. Nutrisi.
Gizi buruk atau meteorismus
  1. Pemeriksaan fisik.
    1. Sistem kardiovaskuler.
Takikardi, hipotensi dan shock jika perdarahan, infeksi sekunder atau septikemia.
    1. Sistem pernapasan.
Batuk nonproduktif, sesak napas.
    1. Sistem pencernaan.
Umumnya konstipasi daripada diare, perut tegang, pembesaran limpa dan hati, nyeri perut pada perabaan, bising usus melemah atau hilang, muntah, lidah tifoid dengan ujung dan tepi kemerahan dan tremor, mulut bau, bibir kering dan pecah-pecah.
    1. Sistem genitourinarius.
Distensi kandung kemih, retensi urine.
    1. Sistem saraf.
Demam, nyeri kepala, kesadaran menurun : delirium hingga stupor, gangguan kepribadian, katatonia, aphasia, kejang.
    1. Sistem lokomotor/muskuloskeletal.
Nyeri sendi
    1. Sistem endokrin.
Tidak ada kelainan.
    1. Sistem integumen.
Rose spot dimana hilang dengan tekanan, ditemukan pada dada dan perut, turgor kulit menurun, membran mukosa kering.
    1. Sistem pendengaran.
Tuli ringan atau otitis media.
    1. Sistem penciuman.
  1. Pemeriksaan diagnostik dan hasil.
    1. Jumlah leukosit normal/leukopenia/leukositosis.
    2. Anemia ringan, LED meningkat, SGOT, SGPT dan fosfat alkali meningkat.
    3. Minggu pertama biakan darah S. Typhi positif, dalam minggu berikutnya menurun.
    4. Biakan tinja positif dalam minggu kedua dan ketiga.
    5. Kenaikan titer reaksi widal 4 kali lipat pada pemeriksaan ulang memastikan diagnosis. Pada reaksi widal titer aglutinin O dan H meningkat sejak minggu kedua. Titer reaksi widal diatas 1 : 200 menyokong diagnosis.
  1. Kaji adanya gejala dan tanda meningkatnya suhu tubuh terutama pada malam hari, nyeri kepala, lidah kotor, tidak nafsu makan, epistaksis, penurunan kesadaran
  1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
  2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak ada nafsu makan, mual, dan kembung
  3. Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan, dan peningkatan suhu tubuh
  1. PERENCANAAN
  1. Dx : Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
Tujuan : Mempertahankan suhu dalam batas normal
Kriteria Hasil : Suhu tubuh dalam rentang normal
Nadi dan RR dalam rentang normal
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
merasa nyaman
Intervensi :
  • Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang hipertermia
  • Observasi suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan
  • Beri minum yang cukup
  • Berikan kompres air biasa
  • Lakukan tepid sponge (seka)
  • Pakaian (baju) yang tipis dan menyerap keringat
  • Pemberian obat antipireksia
  • Pemberian cairan parenteral (IV) yang adekuat
  1. Dx : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak ada nafsu makan, mual, dan kembung
Tujuan : Meningkatkan kebutuhan nutrisi dan cairan
Kriteria Hasil : Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan
BB ideal sesuai dengan TB
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
Intervensi :
  • Menilai status nutrisi anak
  • Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat.
  • Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi
  • Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tetapi sering
  • Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan dengan skala yang sama
  • Mempertahankan kebersihan mulut anak
  • Menjelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit
  • Kolaborasi untuk pemberian makanan melalui parenteral jika pemberian makanan melalui oral tidak memenuhi kebutuhan gizi anak
  1. Dx : Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan, dan peningkatan suhu tubuh
Tujuan : Mencegah kurangnya volume cairan
Kriteria Hasil : Mempertahankan urine output sesuai dengan usia, BB,BJ
urine normal, HT normal
TD, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik,membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang
berlebihan
Intervensi :
  • Mengobservasi tanda-tanda vital (suhu tubuh) paling sedikit setiap 4 jam
  • Monitor tanda-tanda meningkatnya kekurangan cairan: turgor tidak elastis, ubun-ubun cekung, produksi urin menurun, memberan mukosa kering, bibir pecah-pecah
  • Mengobservasi dan mencatat berat badan pada waktu yang sama dan dengan skala yang sama
  • Memonitor pemberian cairan melalui intravena setiap jam
  • Mengurangi kehilangan cairan yang tidak terlihat (Insensible Water Loss/IWL) dengan memberikan kompres dingin atau dengan tepid sponge
  • Memberikan antibiotik sesuai program
(Suriadi & Rita Y, 2001)
I. DISCHARGE PLANNING
  1. Penderita harus dapat diyakinkan cuci tangan dengan sabun setelah defekasi
  2. Mereka yang diketahui sebagai karier dihindari untuk mengelola makanan
  3. Lalat perlu dicegah menghinggapi makanan dan minuman.
  4. Penderita memerlukan istirahat
  5. Diit lunak yang tidak merangsang dan rendah serat
(Samsuridjal D dan Heru S, 2003)
  1. Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas sesuai dengan tingkat perkembangan dan kondisi fisik anak
  2. Jelaskan terapi yang diberikan: dosis, dan efek samping
  3. Menjelaskan gejala-gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi gejala tersebut
  4. Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan.
(Suriadi & Rita Y, 2001)
DAFTAR PUSTAKA
  1. Arif Mansjoer, Suprohaitan, Wahyu Ika W, Wiwiek S. Kapita Selekta Kedokteran. Penerbit Media Aesculapius. FKUI Jakarta. 2000.
  1. Arjatmo Tjokronegoro & Hendra Utama. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke Tiga. FKUI. Jakarta. 1997.
  1. Behrman Richard. Ilmu Kesehatan Anak. Alih bahasa: Moelia Radja Siregar & Manulang. Editor: Peter Anugrah. EGC. Jakarta. 1992.
  1. Joss, Vanda dan Rose, Stephan. Penyajian Kasus pada Pediatri. Alih bahasa Agnes Kartini. Hipokrates. Jakarta. 1997.
  1. Ranuh, Hariyono dan Soeyitno, dkk. Buku Imunisasi Di Indonesia, edisi pertama. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta. 2001.
  1. Samsuridjal Djauzi dan Heru Sundaru. Imunisasi Dewasa. FKUI. Jakarta. 2003.
  1. Sjamsuhidayat. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi. EGC. Jakarta. 1998.
  1. Soegeng Soegijanto. Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan Penatalaksanaan. Salemba Medika. Jakarta. 2002.
  1. Suriadi & Rita Yuliani. Buku Pegangan Praktek Klinik Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi I. CV Sagung Seto. Jakarta. 2001.
  1. Widiastuti Samekto. Belajar Bertolak dari Masalah Demam Typhoid. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2001.
MAKANAN/MINUMAN TERKONTAMINASI
KUMAN MASUK KEDLM PEREDARAN DARAH MLL JARINGAN LIMFOID DI FARING
MLL BARIER ASAM LAMBUNG, MIKROORGANISME SAMPAI DI USUS HALUS
DI USUS HALUS ORGANISME MENGINVASI SEL EPITEL DAN TINGGAL DI LAMINA PROPIA SERTA MELEPASKAN ENDOTOKSIN
MIKROORGANISME MENGALAMI FAGOSITOSIS & BERADA DLM SEL MONONUKLEAR MASUK KE FOLIKEL LIMFOID INTESTIN/NODUS PEYER SERTA MENGADAKAN MULTIPLIKASI
SEL TERINFEKSI MLL NODUS LIMFE INTESTINAL REGIONAL DAN DUKTUS THORASIKUS MENUJU SISTEM SIRKULASI SISTEMIK & MENYEBAR SHG MENGINFEKSI SISTEM RETIKULOENDOTELIAL DI HATI & LIMPA MENYBBKAN PROLIFERASI SEL ENDOTEL DR SEL RES